Minggu, 02 Oktober 2011

TIMELINE

         Dalam dunia per-twitter-an kita pasti sudah sangat amat mengenal apa yang disebut dengan timeline, timeline sekiranya serupa dengan newsfeed di facebook, serupa dengan recent update di BBM. Timeline bisa jadi mood buster juga buat kita para pecinta dunia maya. Saya salah satunya, saya adalah pengagum orang-orang yang dengan mudah membuat kata-kata yang menjadi suatu kalimat 'surga'. Surga yang saya maksudkan disini ialah indah, keindahan, kemolekan, dan keanggunan dipaparkan melalui suatu kalimat.
         Dapat dikatakan bahwa twitter adalah diary 140 karakter yang kita punya dan dapat membuat kita menuliskan apapun yang kita rasakan. Banyak hati menyatu melalui timeline, banyak kata-kata tersirat dalam twitternya. Dia, laki-laki, dengan pendidikan lumayan, dengan tampang lumayan pula mulai menggelitikku. Dia yang selalu menyapa dengan menggunakan pujian-pujian halus, dia yang membuat saya tetap bersedia membuka twitter dan mengamati timeline yang ada. Saya mengaguminya.

"da, da, kamu kok percaya si sama kata-kata gombal kayak gitu? itu mah dia aja kali agaknya gatel dan tipikal orang yang suka mengumbar kasi sayang"
"ntahlah, saya juga tidak terlalu yakin, tapi saya suka gombalannya"
"ah, kamu sih kelamaan sendiri, jadi gini ni, kalo ada yang kasi kata-kata manis langsung lupa daratan"
"lupa daratan apanya? saya sadar 100%"
"iya, tapi kamu lupa kalo dia itu playboy!"
"hahaha, playboy cap badak ya? :P"

Sampai suatu ketika kami melakukan date pertama kami. Saya bukan sosok yang mudah dan dapat dengan cepat berkomunikasi ketika pertama kali bertemu dengan seseorang, even kami sudah sangat dekat didunia maya, saling mengirimi DM, saling ber-sms saling bertelephone. Dia hangat, hangat sekali. dia tahu sekali bagaimana membuat muka saya berwarna kemerahan. Akhirnya saya mulai merasa nyaman dengan perbincangan kami, saya mulai dengan cakapnya bertutur, berbagi cerita, barbagi rasa. Kami menghabiskan hari berdua, waktu begitu cepat, hingga kulirik arlojiku, ya sudah pukul 22.30. Saya memutuskan untuk pamit pulang, dia memang pribadi yang hangat, dengan baikhatinya dia mengantar saya pulang. Malam ini ialah malam pertama bertemu dan malam terakhir bertemu.

Selamat berbahagai kawan. Disanalah tempat abadimu. Cintamu tetap terpatri di timeline saya.


--15harimenulisdiblog--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar