Sabtu, 02 November 2013

Berkala...

Hari ini aku senang bermain dengan pikiranku, melambung, menjatuhkan diri sendiri dan ya sekedar berjalan maupun berlari. Aku rindu permainan bersama, namun aku menikmati kesendirianku.

Aku tidak terlalu lugu, namun pembenci kebasa-basian. tidak bisa kah kau lebih manusiawi? ya bilanglah ya, tidak katakan tidak.

Aku menunggu mengucap "ya" dari setiap bayangan pertanyaan yang keluar dari mulutmu, namun kurasa aku hanya mengharapkannya saja tapi ku yakin kau tidak akan pernah berfikir ke arah sana.

tadinya, aku tidak pernah membiarkan perasaaan ini berkembang, membesar, namun secara berkala perasaan itu tumbuh dengan subur.

andai saja kala itu kau juga memupuk semuanya, ku yakin tak ada cinta yang tak senada.

wooohoooo~

Setelah sekian lama tidak melakukan hubungan yang intens terhadap blog saya, kali ini saya mau peluk-pelukan dulu sama akun blog ini.



sekiranya saya bisa online, ide-idenya menghilang. baiklah curhat saajjjaaa...

umur saya sudah 24 tahun sekarang, masih belum punya pacar. beruntung kerjaan saya yang sekarang jarang membiarkan malam minggu saya hanya dirumah atau sekedar hangout dengan teman, saya lebih sering bekerja di kala weekend :).


gitu aja, *pelukin sikudaa*

Selasa, 02 Juli 2013

Beginilah

Bingung, kadang berbicara dengan diri sendiri saja tidak cukup mampu mendapatkan jawaban.
Pernahkah kamu menahan-nahan tetesan air mata hanya untuk tidak dikasihani?
Pernahkah kamu berusaha amat ceria, hanya karna tak ingin merusak kebahagiaan orang sekitarmu?
Pernahkah kamu kekamar, memejamkan mata, memaksakan untuk tidur hanya karna inginmengakhiri hari lebih cepat?
Pernahkah kamu memiliki cerita impian mengenai dirimu yang kamu harapkan, demi menyenangkan dirimu sendiri?
Pernahkah kamu berpura-pura lari kebelakang padahal kamu hanya bersembunyi hanya karna kamu tak ingin orang-orang terbebani akan dirimu?
Pernahkah kamu menyudahi segala tuntutan dengan kata :maaf' karna kamu tahu bahwa kata itulah yang benar-benar kamu ingin ungkapkan?
Pernahkah kamu menguatkan orang lain dengan harapan dapat lebih menguatkan diri sendiri, namun tak berhasil?
Pernahkah kamu ingin menangis, namun tidak mengeluarkan apapun karena kamu tak akan ada reaksi apapun dari sekitarmu?
Pernahkah kami iri akan kedapayan yang orang lain dapatkan, namun kamu tahu kamu tak bisa mendapatkannya?
Pernahkah kamu menarik diri karena kamu tahu kamu akan merusak pembicaraan merrka?
Dan ya, aku pernah.



#Dibuatsudahlama,hanyabarubisaposting.
Trims

Senin, 08 April 2013

Belaian yang Memabukkan

Hari ini adalah hari dimana para pencari jodoh bertemu, memilah-milih pasangan yang mereka kira cocok dan mungkin akan menjadi masa depan mereka. Sebut saja pesta tersebut pesta kaum lajang. Aku yang sedang sibuk mengenakan pakaian apa dipesta itu masih menimang-nimang di depan lemari pakaianku. Masih ada 3 gaun yang belum pernah aku pakai, aku memegang daguku, menimbang-nimbang dan menilai sesuka hatiku, dan berusaha menetapkan pilihanku.

Setelah siap dengan pakaian pilihanku, seekdress berwarna biru dongker, berleher rendah dengan panjang tangan yang hanya separuh dari panjang tanganku. Rambutku kugelung dengan rapi dan membiarkan sedikit anak rambut berjatuhan di bagian leher dan di dekat telinga. Aku menggunakan sedikit riasan diwajah dengan menggunakan blush on coklat pucat pada pipiku, dengan lipstik pink soft yang melapisi bibirku sehingga terkesan segar. aku menampirkan sebuah liontin di leherku yang tidak begitu jenjang.

Pemilihan sepatu berwarna emas dan tas berwarna emas niscaya menarik perhatian setiap orang yang memandangku. Aku berjalan dengan anggun memasuki ruangan pesta kaum lajang. Berupaya menarik perhatian dengan menyapa temanku yang masih lajang juga, sambil menunggu tawaran untuk berdansa. Selang beberapa menit ada yang langsung menarikku ke lantai dansa, tapa meminta. ya tanpa meminta.

Aku kesal, namun tubuhku tak berdaya dan berusaha bermimik biasa saja didepan teman-temanku. Dengan lihai dia menempatkan salah satu tangannya di pinggangku, dan tangan yang lain memaksa tanganku untuk memegang pundaknya dan kemudian merapatkan genggaman tangannya yang tersisa dengan tanganku. Kami terlihat begitu lihai meliuk-liuk dalam alunan musik waltz.

"Kau cantik, menawan"
"Hanya itu? hahaha" kataku jengkel.
"Aku hanya pernah melihatmu sekali, dan kau terlihat sangat angkuh, kemudian kau menarikku begitu saja tanpa meminta izin terlebih dahulu? dasar pria!" kataku semakin jengkel.
"Aku pikir kau menyukai kejutan, terbukti dengan tidak adanya penolakan darimu" katanya sambil menyeringai.
aku terdiam, berusaha hanya fokus pada alunan musik dan gerakan badanku.
"Kau sungguh marah padaku?" katanya memulai pembicaraan kembali.
"Menurutmu? aku terlihat seperti apa? marah atau jengkel?"
"Kau seperti...bidadari.." katanya berbisik di telingaku.

Jantungku memacu lebih cepat, mukaku merona, namun aku ingat betapa menjengkelkannya dirinya. Aku diam tetap setia pada alunan lagu.

"Kenapa diam, aku berkata jujur, sayangku~" katanya dengan lebih lembut.
"Diamlah, cukup selesaikan saja dansa kita dan bersikaplah tidak pernah berdansa denganku."

Musik berhenti, mengganti dengan dentingan yang lainnya, aku menyudahi perdansaan kami dan berjalan menuju sudut ruangan untuk mengambil minuman. Dengan sigapnya kau mengambilkan minuman untukku, antara jengkel senang dan kesal bercampur satu dalam perasaanku.

"terimakasih, tapi aku mampu mengambilnya sendiri" kataku begitu ketus.
"Cantik, mengapa kau begitu ketus padaku, aku tak pernah melakukan hal yang membuatmu sebenci itu pada diriku" katanya selembut sutra.
"Kau memang pria angkuh, sampai tindakan mu saja kau lupa. Aku melihatmu memaki tunawisma dijalan!" kataku sedikit keras.
"ya ampun sayangku~, perbuatanku itu hanya untuk menakutinya sehingga tidak mengotori tempatku, hal tersebut sudah beberapa kali aku bicarakan padanya, dan dia tidak mendengar. Kau memperhatikanku? di tempat yang begitu ramai?" katanya menyeringai, menggodaku.
"Tidak, aku hanya kebetulan sedang melewatinya, tidak ada niatku untuk memandangimu dengan keangkuhanmu" kataku terbata.
"Kau memang memesona, dalam ronamu saja aku merasa terbuai" katanya sambil membelai pipiku yang merona.

Aku menepiskan tanggannya, berharap dia tidak melihat kegugupanku dalam belaiannya. Aku mulai mendamba. Lelaki yang selalu kupandangi dari jauh sekarang sudah sedekat ini denganku. Lelaki yang membuatku terlena dengan pesonanya sedang sedekat ini denganku. Lelaki yang juga membuatku memudarkan semua rasaku karna kekasarannya  pada orang lain.

Dengan seringainya Dia kembali menggodaku, membelai ujung rambutku dan tertawa dengan lebut. Aku malu, merona dan menunduk untuk menutupi rona merah pada pipiku.
"Jangan menunduk sayangku, kamu terlalu cantik untuk menutupi segala yang kau punya" katanya dengan menangkupkan ibu jarinya pada daguku dan membelai dengan lembut.

Tanpa perlawanan aku menatapnya, memberikan kesempatan pada belaian yang lainnya. Aku merasa mulai mabuk pada setiap sentuhan kulitnya pada kulitku. Kami tertawa, membicarakan banyak hal dan diselingi belaian lembut telapak tanganmu pada pundakku. Permulaan yang menyenangkan, dan membuat hati kami melebur menjadi satu.

Masuk 5 bulan

Udah mulai masuk bulan ke 5 dari gue manjadi pengangguran (lagi). Hari ini seru, banyak pikiran-pikiran nakal dikepala gue, banyak kegelisahan yang gue buat sendiri menjadi nyata, banyak lah.
udah lama juga ga nge blog. masuk ke bulan ke 3. hahahaha

Bulan ini udah mulai kelihatan beratnya tanpa kerjaan, uang di tabungan udah tipis, udah ga cukup lagi malah untuk tabungan berjangka gue. Halah, apalah makna dari curhat tak ada uang ini, toh siapa yang perduli. hahaha

Sambil ngetik gini gue juga lagi mikir mau nulis apa nanti (cerpen, atau puisi). hahaha.

terlalu banyak hahaha adalah pertanda stress yang mendera terlalu besar. aku pusing, panggilan sana sini tapi cuma php semata, sedih. hahaha

Pacar masih belum punya-punya juga, hahaha. Kasian amat.

sebenernya menuliskan suatu blog juga menunjukkan eksistensi sih, paling enggak gue masih napas, ortu Puji Tuhan sehat, abang gue Puji Tuhan udah ada pacar, abang yang satunya Puji Tuhan udah sering pulang.

Bersyukuuurrr teyus :)

Senin, 21 Januari 2013

Kamu, Malaikat Tanpa Sayapku

Dear kamu,
Malaikat Tanpa Sayapku.

Duhai kamu, sosok yang kuanggap malaikat namun secara pengelihatan mata tidak sepeti malaikat, kamu tak usah mengadu kasihmu untuk membuatku mengerti perasaanmu.
Aku paham, terlebih sok tahu mengenai isi hatimu.

Duhai kamu, pribadi dingin diluar namun hangat didalam, terimakasih untuk segala perhatianmu padaku.Mungkinkah dirimu adalah takdirku?
Duhai kamu yang selalu menyediakan telingamu untuk mendengar keluh-kesahku setiap hari, terimakasih banyak, dengan keberadaanmu disisiku saja aku sudah sangan merasa tenang.

Duhai malaikat tanpa sayapku, terimakasih untuk pundak yang kau berikan untuk tempat bermuara gundah gulanaku.
Tanpa sayappun kamu akan selalu menjadi malaikat ku,
sekarang kamu sudah benar-benar memiliki sayap, aku pun masih tetap bisa merasakan kehadiranmu.
Tetaplah menjadi malaikat di hati ku.

Dari orang beruntung yang telah mengenal kamu.

Aku.


*Dalam rangka ikut-ikutan #30HariMenulisSuratCinta

Vakum satu Bulan

Kembali lagi ke dunia ini, dunia dimana kata lebih banyak mengungkap fakta. Sudah lama sekali rasanya 'nggak berkunjung kesini. FYI, sekarang gue udah keluar dari kerjaan gue (tsailah, pake curhat). Sekarangpun gue masih sibuk cari-cari kerjaan baru dan 'pinginnya' sih sesuai gitu, paling 'ga si dapet kerjaan yang ngebuat gue itu ngerasa nyaman dan bisa menyamankan orang-orang disana dengan kehadiran gue.

Menjadi pengangguran sudah 1 bulan lebih, dan dalam masa pengangguran itupun gue mendapati rumah gue yang sering mendapati berkat berupa air coklat yang masuk kedalam rumah. Capek sih, cuma bersyukur selalu juga terus.

Ini juga gue ngetiknya aja kepotong-potong sama acara gossip :). BTW, ih bangganya liat Endah n Reza menang dia cara yang di Prancis. yaudah segitu aja sih, mau buat surat cinta dulu ya sebentar.

have a nice day guys!
God bless.