Rabu, 05 Oktober 2011

Taman Kanak-kanak

#6        

         Aku, laki-laki dewasa perawakan lumayan dan aku sangat mencintai Bitha, sangat, sangat cinta. Gadis kecil, manis, ceria, dan cukup cerewet itu selalu menyita perhatianku. Tabitha, biasa kupanggil dengan Bitha. Gadis itu yang membuat waktu makan siangku selalu penuh dengan canda, dia yang selalu menjadi anak pengobat segala asaku. Bukan, Bitha bukan anakku. Dia anak dari kakak perempuanku. Sejak memutuskan untuk memasukkan Bitha di taman kanak-kanak aku langsung meminta untuk selalu menjemputnya. Aku adalah seorang yang beruntung, kenapa tidak? disaat orang lain sibuk mencari dan dikejar dengan "deadline" menikah aku justru merasa hari-hariku amat indah. Indah karna aku tidak pernah merasa kesepian, ya ada Bitha disampingku.
         Sampai suatu ketika, Bitha pulang agak terlambat, beruntung pekerjaanku tidak banyak jadi dengan sabar aku menunggu dia pulang. Sebenarnya bell sudah berbunyi dari tadi, namun ada beberapa anak yang dipanggil untuk menjadi pemeran utama dalam pentas 3 bulanan. Aku duduk dibawah pohon yang rindang dan ditemani dengan semilir angin yang sejuk, seketika aku seperti terlelap.
         Tiba-tiba ada yang mengguncang bahu ku, dengan cuek aku tetap menikmati lelapku. "Pak, pak, bangun pak" aku mendengar suara merdu, namun samar. Aku tidak begitu terusik dengan suara itu. Kemudian aku mendengar lagi "pak, pak bagun..." dan aku mendengar suara bitha seperti menjerit "Ommm, banguun dong, bitha udah selesaii pulanggg yuu, bitha laper ni". Aku terbangun, dan kuliahat sosok jelita, tersenyum. Aku salah tingkah. "eh, iya maaf ya bu, bitha om ketiduran" 
         Wanita itu masih tersenyum, manis sekali. Tiba-tiba Bitha bersuara "om kenalin, ini ibu guru Bitha, biasanya bitha panggil ibu cantik" "iya emang cantik ya Bith, kenalin saya Yefta, om.nya Tabitha" kataku sambil menjulurkan tangan seraya menyalam. "saya, Kalea gurunya bitha" katanya membalas jabatan tanganku. "ooo, jadi ini om nya Bitha yang sering kamu ceritain sama ibu?" katanya seraya menunjukku. Lagi-lagi aku salah tingkah. "iya bu, bener kan yang aku bilang, om ku ganteng, ibu mau ga jadi pacarnya om?" aku tersentak dan langsung berkata "Bitha, ga boleh gitu ngomongnya sama ibu gurunya". "ga papa kok, om nya Bitha, saya maklum, namanya juga anak-anak" kami terkekeh bersama. "om, Bitha lapeeerr makan yuu" kata bitha memecahkan suasana. "ayuk, Bitha mau makan dimana?" "ditempat biasa kita aja ya om, tapi ibu ikut ya bu" kata bita yang membuat aku semakin salah tingkah. "ibu, ibu... kok ajakan Bitha ga disautiinn" katanya sambil merengek kecil. 
        "emmm, gimana ya bith, eemmm..." "ga mau tau ibu pokoknya harus ikut ya bu bu, ibu caaanntiiikk" kata bitha memotong pembicaraan gurunya. Aku hanya diam menyaksikan dan berharap dalam hati supaya ibu guru ikut kami makan siang. "boleh deh" kata ibu itu dengan baiknya. Kemudian kami makan ditempat biasa aku dan bitha menghabiskan waktu makan siang. kami bersenda gurau, dan menceritakan hal-hal lucu, dan hubungan ku dengan Kalea terus berlanjut, kami memiliki masa-masa indah bersama merajut masa depan bersama, dan aku bertekat, ya memang dia ada sosok yang Tuhan kirimkan untuk memenuhi sanubariku. kami merencanakan masa indah bersama-sama namun tiba-tiba semua putih, buram dan terlihat ada cahaya terang, aku tertegun mendengar teriakan Bitha, dan aku terbangun dari mimpi yang sangat indahhh...

--15harimenulisdiblog--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar