Senin, 19 September 2011
Sastra ?
Belakangan ini gw bertekat dengan bulat dimulai dari hari ini akan menuliskan apapun di blog gw ini minimal seminggu satu postingan. Sambil menyambi, meniatkan untuk menyelesaikan Tugas akhir gw sebagai mahasiswa. yaitu skripsi. (*tiba-tiba galau kembali*). Dan di,mulai pada hari ini juga gw akan olah raga setiap pagi atau sore minimal 30 menit, olahraga apapun itu (skipping kek, lari-lari pagi atau sore sama anjing kek) dan hari ini gw olah raga menggunakan alat yang sudah lama sekali ga gw sentuh. dan hasilnya KERINGETAN.
Kembali pada tema awal, yang diatas itu intermezzo aja. Kemarin tepat pada hari jumat, gw dan tetangga gw memutuskan untuk kegramedia. Ceritanya si mau baca buku yang maunya kita lanjutin dari kegiatan sebelumnya (nyicil baca buku ditempat). Sambil mencari buku yang gw pengen baca yaitu perahu kertas--by Dewi Lestari atau lebih beken dengan nama DEE, gw menemukan sebuah buku di bagian novel dewasa dengan sampul yang amat girly, agak ngepink gimana gitu. Buku tersebut di tulis oleh Andrei Aksara dengan judul yang gw lupa =.=" (maap yah, lupa nulis nama bukunya di twitter, ingatan saya agaknya kurang bagus).
Sebenernya dari mulai SD gw amat suka dengan yang namanya sastra, mulai dari SD bokap suka ngasih notebook kecil buat gw, di pernah bilang "tulis aja apa yang kamu mau tulis" dan mulailah gw menulis dari mulai keseharian sampai ketika SMP gw mulai membuat puisi. Kebanyakan dari puisi yang gw buat adalah puisi cinta yang entah itu buku kemana sekarang, setelah buku itu kebaca dan ketauan sama abang gw gw udah mulai males buat-buat puisi yang gw abadikan kayak gitu. Takut dicie-cie-in bikin jiper*.
Okay kembali lagi ke buku yang gw hatam-in kemaren di gramed (dibacanya scanning ya, ga serius-serius amat). gw mulai menggoogling nama Andrei Aksara. dan gw langsung patah hati, "dia ga mungkin suka gw" kata gw dalem hati. Terlepas kata-kata buruk mengenai dia, bagai mana dia benar-benar membuat novel sangat mengalun-alum mirip sinetron di salah satu stasiun televisi yang kelihatan sekali efek "bohongan" nya. Terlepas dari yang "katanya" dia GAY. Terlepas dari yang katanya dia glamor dan tidak menghargai penulis lain maupun pembacanya, dengan tidak memberikan ruang untuk berimajinasi kepada pembacanya. dapat dilihat disini
Saya tetep suka dengan kalimat-kalimat yang ia tuliskan dalam sajak sederhana, kenapa saya bilang sederhana? karena tidak ada kata-kata kiasan, kata-katanya seperti "Tembak langsung" dan beginilah petikan yang saya simpan dan saya bagikan dalam twitter saya:
dan gw suka kalimat-kalimat itu :))
terlepas dari mungkin yang dia selipi kalimat itu ialah teman lelakinya, tapi cinta kan universal.
dari pembacaan mengenai puisi tersebut, ngebuat gw jadi lebih ber-api-api membaca puisi yang lain dan gw mau belajar lagi untuk membuat puisi ataupun blog yang membuat membuat pembacanya mengimajinasikan hal yang bisa dikatakan "terserah mereka" tapi gw sudah membuka daya imajinasi mereka, bukankah menyenangkan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar